Setiap Jumat pagi, ada pemandangan yang selalu membuat bangga dan penuh semangat di SMKN 1 Sukorejo. Pukul 07.00 hingga 07.45, seluruh warga sekolah — mulai dari siswa, guru, hingga tenaga kependidikan — berkumpul untuk satu tujuan mulia menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah melalui kegiatan Jumat Bersih, sebuah agenda rutin yang telah menjadi budaya positif di sekolah ini.
Dengan semangat gotong royong, seluruh siswa turun langsung membersihkan kelas masing-masing, menyapu dan mengepel lantai, membersihkan langit-langit, kaca jendela, taman kelas, saluran air, hingga kamar mandi dan mushola. Tak hanya itu, fasilitas penting lainnya seperti laboratorium, perpustakaan, dan ruang UKS juga tak luput dari perhatian mereka.

Yang menarik, para guru dan karyawan sekolah pun ikut ambil bagian dalam aksi kebersihan ini. Mereka dengan sukarela dan penuh semangat membersihkan ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang LSP, hingga ruang ekstrakurikuler. Bahkan, tak jarang terlihat guru dan siswa bersama-sama membersihkan selokan air, menyikat kamar mandi, hingga mengangkut sampah ke tempat penampungan akhir yang tersedia di sekolah.

“Di sini, kami tidak hanya mengajarkan ilmu, tapi juga karakter. Melalui kegiatan seperti Jumat Bersih, siswa belajar tentang tanggung jawab, kepedulian, dan kerja sama,” ujar salah satu guru pembina kegiatan dengan penuh semangat.

Selain Jumat Bersih, SMKN 1 Sukorejo juga memiliki kegiatan rutin lain yang dilaksanakan secara bergiliran setiap Jumat, seperti Sarapan Sehat, Senam Sehat, dan Istighosah. Semua kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga sehat jasmani dan rohani.

Alhamdulillah, dengan keterlibatan aktif seluruh warga sekolah, SMKN 1 Sukorejo terus berkomitmen dalam Gerakan Sekolah Adiwiyata, sebuah program nasional yang mendorong sekolah untuk peduli dan berbudaya lingkungan.

Kegiatan Jumat Bersih ini bukan sekadar rutinitas, tetapi telah menjadi simbol semangat kolektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang bersih, indah, hijau, dan asri. Sebuah wujud nyata bahwa pendidikan sejati juga lahir dari lingkungan yang sehat dan penuh nilai-nilai kehidupan (Nisful Laily Zain).